Kemampuan menulis lagu bukanlah sebuah keharusan tetapi merupakan
sebuah keuntungan besar jika dimiliki seorang penyanyi. Alasan paling
gamblang saja, jika penyanyi tersebut hendak merekam sebuah album, tanpa
kemampuan menulis lagu ia harus bergantung kepada orang lain dalam
urusan materi lagu, dan berbagi keuntungan pula. Selain itu, penyanyi
yang juga menulis lagu sendiri secara otomatis menjadi lebih orisinil
dalam bermusik, dan pun saat membawakan lagu orang lain ia tahu
bagaimana proses kreatif lagu tersebut dan bisa membawakannya lebih
bagus.
Menulis adalah proses kreatif yang sangat menyenangkan. Saat menulis
kita menuangkan ekspresi dan cerita kepada calon pendengar kita
nantinya. Bagaimana memulainya? Berikut ini beberapa hal yang membantu
saya dalam menulis.
1. Tentukan tema cerita terlebih dulu
Bahkan lagu instrumental tanpa lirik pun memiliki tema. Tema menentukan
‘feel’ dari lagu tsb. Apakah lagunya sedih, atau ceria, semua dimulai
dari tema.
2. Mengambil tema dari sekeliling kita
Tema cerita bisa kita dapatkan dari kisah hidup kita sendiri, bisa dari
cerita hidup teman, bahkan bisa dari koran dan TV. Jangan mentok di tema
cinta, masih ada tema tentang lingkungan hidup, politik, keluarga,
bahkan religi sekalipun.
3. Deskriptif dalam tulisan
Gambarkan suasana ‘setting’ dalam lagu kita untuk memberi kedalaman bagi
pendengar. Di mana anda berada, warna-warni di sekeliling kita, dingin
atau panas, luas atau sempit, dsb.
4. Menulis seperti berbicara pada seseorang
Jika anda menulis tentang ayah anda, menulislah seperti anda berbicara
padanya. Misalnya, “ayah, kau telah mengajariku, dan aku berterima kasih
kepadamu”.
5. Jangan takut menulis
Tulis saja dulu apapun ide yang ada di kepala anda. Ingat bahwa anda
bisa mengeditnya kapan saja. Salah satu rahasia menulis terletak pada
proses edit, bukan saat mulai menulis.
6. Tentukan form
Dengan menentukan form kita mensetting layout lagu kita. Untuk lagu pop, form standar adalah sebagai berikut:
Intro – Verse 1 – chorus – verse 2 – chorus – bridge – chorus – ending
7. Elemen untuk memulai
Sebuah lagu bisa saja dikembangkan dari lirik, bisa juga dari sebuah
riff, dari sebuah pola ritmik, dari melodi, dan bisa juga dari kord.
Jangan menutup berbagai kemungkinan tersebut, buka ruang untuk
eksplorasi.
8. Simpanlah koleksi ide anda
Kadang kala muncul ide di kepala anda, bisa berupa elemen di atas,
simpan saja di sebuah buku ide, atau rekam dengan HP anda. Saat anda
duduk untuk mengerjakan lagu anda, koleksi ide tsb dapat anda buka untuk
referensi.
9. Penulisan kalimat yang lebih fleksibel
Dalam menulis lagu, penulisan kalimat tidaklah harus mengikuti pola
penulisan yang baik dan benar, melainkan lebih fleksibel. Hal ini demi
mencapai alur kalimat serta rima yang enak didengar. Misalnya “aku cinta
padamu” bisa saja menjadi “padamu aku mencinta”.
10. Dengarkan lagu lain
Beberapa penulis lagu merasa takut mendengarkan lagu lain saat proses
penulisan berlangsung. Biasanya mereka takut terpengaruhi oleh lagu
tersebut. Bagi saya justru sebaliknya, mendengarkan lagu lain dapat
memberi referensi, serta membantu kita untuk tetap terbuka pada segala
kemungkinan karena kita tidak menutup diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar